cheapest hotel deals
Powered by Best Free Counters

27/11/13

Angry Pen

Menulis itu memberi jiwa pada sang pena
Agar dapat memberi cerita pada lembaran kertas,
Memberi inspirasi bagi siapa saja yang membacanya

Tapi sang pena sedang menjauhiku
: Perang dingin ceritanya.
Tak mau ku sentuh
Sengaja mengeringkan tintanya 

Dia diam, entah apa maunya
Mengacuhkan lembaran kertas yang sedari tadi menunggunya
Sang kertas sungguh rindu lenggokan sang pena. 
Tapi apa daya, dia sedang marah padaku, 
Biasanya aku yang gerakkan pena itu untuk menari di atas kertas 

Ku rayu dengan rayuan mesra
Ku belikan tempat untuknya beristirahat yang baru
: Warna warni ceria
Ah, tetap tak mau jua dia menari,
Dia tetap diam, diam, diam. 
Entah hingga kapan. 

Hmm.. baiklah
Jika cara halus tak bisa, 
Maka dengan terpaksa aku akan memaksanya untuk mengakhiri diamnya
Ku paksa dia menari di atas kertas putih

Ahaa.. ternyata berhasil
Tinta yang mengering telah basah kembali
Tarnyata memang harus dipaksa

Kini kertas putih berubah jadi kertas inspirasi

Yuhuuu... senangnya dalam hati..
Kini kita sudah berteman kembali.  :D 

0 komentar:

Posting Komentar