cheapest hotel deals
Powered by Best Free Counters

27/11/13

Angry Pen

Menulis itu memberi jiwa pada sang pena
Agar dapat memberi cerita pada lembaran kertas,
Memberi inspirasi bagi siapa saja yang membacanya

Tapi sang pena sedang menjauhiku
: Perang dingin ceritanya.
Tak mau ku sentuh
Sengaja mengeringkan tintanya 

Dia diam, entah apa maunya
Mengacuhkan lembaran kertas yang sedari tadi menunggunya
Sang kertas sungguh rindu lenggokan sang pena. 
Tapi apa daya, dia sedang marah padaku, 
Biasanya aku yang gerakkan pena itu untuk menari di atas kertas 

Ku rayu dengan rayuan mesra
Ku belikan tempat untuknya beristirahat yang baru
: Warna warni ceria
Ah, tetap tak mau jua dia menari,
Dia tetap diam, diam, diam. 
Entah hingga kapan. 

Hmm.. baiklah
Jika cara halus tak bisa, 
Maka dengan terpaksa aku akan memaksanya untuk mengakhiri diamnya
Ku paksa dia menari di atas kertas putih

Ahaa.. ternyata berhasil
Tinta yang mengering telah basah kembali
Tarnyata memang harus dipaksa

Kini kertas putih berubah jadi kertas inspirasi

Yuhuuu... senangnya dalam hati..
Kini kita sudah berteman kembali.  :D 

19/11/13

Kamu Aku



Jika aku untuk kamu,
maka kemana pun aku pergi
kita pasti akan bertemu,
di satu jalan yang sama,
walau saat memulai nya berbeda.

Jika kamu untuk aku,
maka bagaimana pun kau menghindar jauh dari ku,
akan ada satu hal, satu kejadian yang akan menyatukan kita,
Dan aku percaya itu.

Jika aku untuk kamu,
maka tak ragu sekeping hati segar ini akan ku beri untukmu,
Penuh senyuman mesra

Jika kamu untuk aku,
maka kau harus rela melapangkan hatimu,
untuk menjadi sandaran kisahku, hidupku, nafasku.


Jika aku untuk kamu,
maka kamu pun untuk aku..

Dan aku tunggu waktu itu untuk kita menjadi satu..

-Musikalisasi puisi diatas klik link berikut- please listen it.. :)

Diam

Aku diam bukan berarti tak peduli..
Aku tak menyapamu bukan berarti tak peduli.
Justru aku diam, karena ini bentuk peduliku.
tak ingin mengganggumu..

Andai kau tahu,
sebenarnya sungguh lisan ingin bicara
Bicara hangat kepadamu.
Menyapamu, menatapmu dalam
Kau tahu..
Aku menunggu kesempatan itu.
Entah kapan berpihak padaku.

Ku beritahu satu hal padamu,
Aku akan tetap disini,
Setia menunggu,
menunggu hingga waktu meledakkan bungkam ku,
memecahkan diam ku,
hingga menjadikannya serpihan serpihan suara,
Dan buat kau terhanyut olehnya.

Ah, entah kapan...

16/11/13

Kamu

Ini tentang kamu,,

Hanya tentang kamu,
Bukan dia, bukan mereka, atau siapapun
Hanya tentang kamu,
Yang lain, aku tak peduli

Kamu,
Tahukah kamu,
setiap malam ku mencari mu di antara beribu bintang di langit
aku mencari yang paling terang, paling bersinar, paling berkilau,
ku pandangi, ku tatap, ku amati,
ternyata semua sama,,
semua bintang disana sama,
Terang semua… tak ada yang berbeda sinarnya

Tuhan, tunjukan aku hanya satu bintang,
Bintang yang paling bersinar,
Yang sinarnya mampu mengedipkan hatiku
Bantu aku memetiknya, mengambilnya
Entah dengan apa agar aku bisa memilikinya.

Dan kamu,
Bantu aku menemukan dirimu yang tersembunyi diantara para bintang itu
Berikan isyaratmu,
Walau hanya dengan kerlingan sinarmu
Maka aku akan tahu, kalau itu kamu… J

Memory



merenung,
sebuah kisah lama terukir kembali di ingatanku
mencuat kembali dalam memory
kenangan….

bersama sejuta cerita terbawa usia
semua sudah tertelan masa,
tapi tidak di sini.. di hati ku
meninggalkan goresan makna
kenangan…

entah, baik atau buruk,
hingga kadang tak bisa beda,
bila teringat memori itu,
maka tak kuat bendungan 2 bola menahan
sebulir air mata mendesak keluar,
kenangan…

ku tatap foto yang terbingkai kaku
seolah bicara,
seolah tertawa,
seolah menangis
seolah bercanda,
mengingatkan diri akan jasad yang pernah berperan pada episode itu
sebuah kisah nyata, kisah masa lalu…
kenangan… 
 
ingin rasanya kembali memainkan peranan itu,
kembali pada ruang waktu yang telah berlalu,
ah, sungguh bodoh,,,
tak akan bisa,
baiklah,, semua memang hanya kenangan…

08/11/13

Harapan itu...


Aku pernah berharap pada sesuatu
Berharap pada sesuatu yang semu
Sesuatu yang menggantung di hatiku
Sakit sekali rasanya

Saat itu hati ku seperti mau robek
Apa kau bisa merasakannya?
Ah, kurasa tidak
Karena kau pergi begitu saja
Tanpa menoleh kepadaku

Ini memang salah ku
Semua salah ku
Yang sudah membiarkan diri ini bermain hati
Mencoba bermain api, dan kini ku rasakan panasnya
Merasakan sakitnya

Kini yang ku butuh sebuah telaga sejuk
Yang bisa mengobati panas ini,
Entah dimana ku dapati itu,
Kan ku cari hingga ketemu

Dan sakit ini, cukuplah menjadi pelajaran berharga bagiku,
Besok, tak mau lagi,
Ku hanya mau yang pasti..
Tekad ku dalam hati.