18/11/14
Aku bukan siapa-siapamu
Saat lisan terpaksa diam
Untuk berucap saying
Saat gemuruh hati terpaksa dipendam
Untuk menahan rindu yang meradang
Sungguh aku bukan siapa-siapa
Aku bukan siapa-siapamu
Hanya tinta yang menggoreskan kata-kata penuh makna lewat pena
Terenda, terangkai bak mata rantai
Merindu menunggu untuk menuju hulu dalam padu
Aku bukan siapa-siapamu
Namun, dalam hati yang penuh gejolak
Ada pinta yang tengahku panjat pada Rabb-ku
Pantaskan aku, agar kelak ketika rindu ini berbalas
Aku layak menjadi seseorang bagimu.
Aku memang bukan siapa-siapamu
Dan aku memang bukan siapa-siapa
Hanya hamba-Nya yang hina dina
Yang menyelipkan namamu dalam tiap bait doa
Saat lisan terpaksa diam
Untuk berucap saying
Saat gemuruh hati terpaksa dipendam
Untuk menahan rindu yang meradang
Sungguh aku bukan siapa-siapa
Aku bukan siapa-siapamu
Hanya tinta yang menggoreskan kata-kata penuh makna lewat pena
Terenda, terangkai bak mata rantai
Merindu menunggu untuk menuju hulu dalam padu
Aku bukan siapa-siapamu
Namun, dalam hati yang penuh gejolak
Ada pinta yang tengahku panjat pada Rabb-ku
Pantaskan aku, agar kelak ketika rindu ini berbalas
Aku layak menjadi seseorang bagimu.
Aku memang bukan siapa-siapamu
Dan aku memang bukan siapa-siapa
Hanya hamba-Nya yang hina dina
Yang menyelipkan namamu dalam tiap bait doa
Sungguh aku bukan siapa-siapamu
Meski segala harap serta tertuju
Seluruh pinta terpanjat dalam sunyi sedu
Namun takdir Allah yang terucap
PadaMu oh Tuhan
Kumohonkan keridhoan
Kekasih yang kudamba kekal hingga kesyurga
By: Mb Nda Eliana, mb Merna Noviarni, mb Kartika Widya Pratiwi Tabo, mbAnna Poluan Natha, mb Noviana
Meski segala harap serta tertuju
Seluruh pinta terpanjat dalam sunyi sedu
Namun takdir Allah yang terucap
PadaMu oh Tuhan
Kumohonkan keridhoan
Kekasih yang kudamba kekal hingga kesyurga
By: Mb Nda Eliana, mb Merna Noviarni, mb Kartika Widya Pratiwi Tabo, mbAnna Poluan Natha, mb Noviana
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar