23/02/14
Wajahnya bagai
rembulan yang terpecah
Membuat sinarnya tambah merekah
Aku menatapnya sumringah
Disini ada hati yang terpanah
Ah, Rembulan tetaplah diwajahnya
Hingga malam habis tanpa sisa
Dan pagi datang membawa cerita
Bersama embun penyejuk hati yang terpesona..
Membuat sinarnya tambah merekah
Aku menatapnya sumringah
Disini ada hati yang terpanah
Ah, Rembulan tetaplah diwajahnya
Hingga malam habis tanpa sisa
Dan pagi datang membawa cerita
Bersama embun penyejuk hati yang terpesona..
Pernah ku berfikir
lelah,
Tapi pantaskah ku bilang lelah?
Karena perjuanganku belum selesai,
Mimpiku masih menunggu untuk dijemput diujung jalan sana,
Pernah ku berfikir lelah
Tapi ku buang jauh pikiran itu dengan air mata
Ku sebut namaNya
Berharap ada kekuatan yang menyapa jiwa
Pernah ku berfikir lelah
Hingga aku merasa sesak didada
Tapi ku balut sesak dengan sejuta senyum yang kupaksa
Berharap sesak tak menggerogoti hati yang lara
Pernah ku berfikir lelah
Dan itu jelas salah !!
Tapi pantaskah ku bilang lelah?
Karena perjuanganku belum selesai,
Mimpiku masih menunggu untuk dijemput diujung jalan sana,
Pernah ku berfikir lelah
Tapi ku buang jauh pikiran itu dengan air mata
Ku sebut namaNya
Berharap ada kekuatan yang menyapa jiwa
Pernah ku berfikir lelah
Hingga aku merasa sesak didada
Tapi ku balut sesak dengan sejuta senyum yang kupaksa
Berharap sesak tak menggerogoti hati yang lara
Pernah ku berfikir lelah
Dan itu jelas salah !!
Aku
berjalan pelan
Menyusuri labirin pikiran
Tapi semakin berjalan
Semakin ku tersesat dalam agan
Menyusuri labirin pikiran
Tapi semakin berjalan
Semakin ku tersesat dalam agan
Dalam hitam ku berharap putih
Dalam putih ku berharap cahaya terang
Dalam jalan yang ku tapak berharap jejak
Dalam jejak kuberharap dapat kembali pulang
Dalam putih ku berharap cahaya terang
Dalam jalan yang ku tapak berharap jejak
Dalam jejak kuberharap dapat kembali pulang
16/02/14
Hey Eliana,,
Jadilah seperti
batu di tengah sungai itu, walau alirannya deras dia tetap kuat pada
pendiriannya dan tidak mudah terbawa arus..
Kuatlah !! Kuatlah !!
Kuatlah !! Kuatlah !!
~Novel Namaku
Eliana~
Saat aku tak mampu
menjelaskan sesuatu dengan lisanku,
Maka yang bisa ku lakukan hanya dengan menulis..
Maka pahamilah..!!
~Novel Namaku Eliana~
Maka yang bisa ku lakukan hanya dengan menulis..
Maka pahamilah..!!
~Novel Namaku Eliana~
Kenangan itu tidak
bisa begitu saja hilang dari memoriku..
Apa kau lupa, aku manusia !!
Jangan kau samakan aku dengan benda mati seperti handphone yang kau cabut kartu memorinya, lalu hilanglah sudah kenangan, cerita, atau apapun itu dari hp itu...
~Novel Namaku Eliana~
Apa kau lupa, aku manusia !!
Jangan kau samakan aku dengan benda mati seperti handphone yang kau cabut kartu memorinya, lalu hilanglah sudah kenangan, cerita, atau apapun itu dari hp itu...
~Novel Namaku Eliana~
Salah satu cara
menghapus kesedihan hati adalah melihat, mendengarkan, dan merasakan kesedihan
orang lain yang ternyata lebih dalam dari kesedihan kita..
~Novel Namaku
Eliana~
Kan kubunuh rindu
dengan melakukan dan menyibukkan diri dengan hal yang baik, karena jika tidak
pasti akan terjadi kebalikannya; sibuk dengan hal yang bathil...
~Novel Namaku Eliana~
~Novel Namaku Eliana~
Sudikah kau yang
terjaga,
Menerimaku yang tak sempurna
menjaga?
~Novel Namaku Eliana~
Menerimaku yang tak sempurna
menjaga?
~Novel Namaku Eliana~
Kupu-kupu itu tidak langsung
terlahir indah, sebelumnya dia harus menjadi ulat lalu kepompong yang
terkurung, setelahnya baru berubah menjadi kupu-kupu indah yang bisa terbang
bebas..
Kau harus pahami el, semua butuh proses, dan jalanilah proses itu dengan sabar maka kau akan lihat hasilnya nanti...
Kau harus pahami el, semua butuh proses, dan jalanilah proses itu dengan sabar maka kau akan lihat hasilnya nanti...
~Novel Namaku Eliana~
A: Aku ingin menikah segera
B: Apa? Apa aku tidak salah dengar?
A: iya. Apa salah? Aku hanya ingin menjaga hatiku, agar hatiku bisa lebih terjaga..
B: aku tidak yakin dengan alasanmu, aku mengenal betul siapa dirimu, jangan-jangan kau lakukan ini hanya untuk pelarian jiwa dan hatimu yang lelah...
A: entahlah...
B: Apa? Apa aku tidak salah dengar?
A: iya. Apa salah? Aku hanya ingin menjaga hatiku, agar hatiku bisa lebih terjaga..
B: aku tidak yakin dengan alasanmu, aku mengenal betul siapa dirimu, jangan-jangan kau lakukan ini hanya untuk pelarian jiwa dan hatimu yang lelah...
A: entahlah...
~Novel Namaku Eliana~
"Aku ingin pergi sejenak
ke tempat dimana aku bisa melupakan semua masalah ku, dan jangan mencariku
dulu, biarkan aku istirahat sebentar saja, setelah itu aku akan kembali
lagi"
~Novel Namaku Eliana~
Semua wanita jika
sudah bergelar atau menyandang panggilan "IBU" menjadi bertambah luar
biasa; Ibu dalam keluarga..
Itu merupakan pencapaian karir tertinggi bagi wanita. Suatu hari aku ingin merasakannya..
~Novel Namaku Eliana~ Itu merupakan pencapaian karir tertinggi bagi wanita. Suatu hari aku ingin merasakannya..
Aku ingin berdiri
diatas kakiku sendiri
Bukan diatas kakimu
Jika memang suatu saat aku tak kuat lagi berdiri
Aku mau kau membantu menopangku
Bukan menggendongku
Karena aku hanya ingin berdiri diatas kakiku sendiri
Mengertilah...
~Novel Namaku Eliana~
Bukan diatas kakimu
Jika memang suatu saat aku tak kuat lagi berdiri
Aku mau kau membantu menopangku
Bukan menggendongku
Karena aku hanya ingin berdiri diatas kakiku sendiri
Mengertilah...
~Novel Namaku Eliana~
----Kutipan-kutipan yang insyaAllah akan ada
pada Novel saya "Namaku Eliana"-----
Cinta..
Sudah Pantaskah diriku datang kepadamu?
Sudikah dirimu menerimaku?
Sudah Pantaskah diriku datang kepadamu?
Sudikah dirimu menerimaku?
Sudikah kau yang
terjaga,
Menerimaku yang tak sempurna
menjaga?
Menerimaku yang tak sempurna
menjaga?
Ingin ku gapai
hatimu segera
Bersanding bersama dengan harumnya bunga
Mencium pundak tangan yang gagah dan kekar
Gagah karena iman yang tersemat didada
Kekar karena takwa yang hidup pada setiap nafas yang terhembus
Cinta,
Adakah engkau mau menerimaku?
Dengan apa adanya aku,
Dengan sikap dan sifatku yang tak sempurna
Bersanding bersama dengan harumnya bunga
Mencium pundak tangan yang gagah dan kekar
Gagah karena iman yang tersemat didada
Kekar karena takwa yang hidup pada setiap nafas yang terhembus
Cinta,
Adakah engkau mau menerimaku?
Dengan apa adanya aku,
Dengan sikap dan sifatku yang tak sempurna
Aku masih malu mengahdapkan wajahku kepadamu
Karena pernah kuselipkan sebuah rasa pada hati
ini
Rasa yang harusnya hanya kuberi untukmu
Terimalah aku karena,
Aku bukan dia
Aku bukan mereka
Aku hanya aku
Aku tak seperti bintang dilangit yang bersinar
Aku tak seperti indah pelangi
Pun tak seperti mutiara berkilau yang terjaga sempurna dalam cangkang
Karena diriku bukan mereka
Aku hanya aku
Yang berusaha dan belajar menjadi idola hatimu,
Manusia terbaik yg Allah pilih untukku...
Jodohku
Bumi
Bumi ini rusak diterjang bencana
Ada Banjir, Gunung Meletus, Longsor
Hingga bencana kepribadian bangsa yang tak terlihat mata
Masihkah kau sibuk dengan sesaji
Meminta perlindungan bukan pada Illahi
Sibuk dengan hanya menyanyi
Hingga kau lupa tak mengaji
Sibuk dengan ramalan yang tak pasti
Hingga kau ketakutan
Menduga-duga sesuatu yang merusak pikiran dan hati
Sungguh ironi
Aku sedih
Tak sampaikah cahaya ilmu kepadamu
Hingga hanya adat yang kau junjung tinggi
Tanpa kau lihat apakah itu syar'i
Bukalah matamu
Bukalah hatimu
Carilah ilmu
Hingga kau bisa pahami hidupmu itu
Bumi ini rusak diterjang bencana
Ada Banjir, Gunung Meletus, Longsor
Hingga bencana kepribadian bangsa yang tak terlihat mata
Masihkah kau sibuk dengan sesaji
Meminta perlindungan bukan pada Illahi
Sibuk dengan hanya menyanyi
Hingga kau lupa tak mengaji
Sibuk dengan ramalan yang tak pasti
Hingga kau ketakutan
Menduga-duga sesuatu yang merusak pikiran dan hati
Sungguh ironi
Aku sedih
Tak sampaikah cahaya ilmu kepadamu
Hingga hanya adat yang kau junjung tinggi
Tanpa kau lihat apakah itu syar'i
Bukalah matamu
Bukalah hatimu
Carilah ilmu
Hingga kau bisa pahami hidupmu itu
#Fenomena Kelud,,
Miris
melihat para petani yang masih saja menjunjung kesyirikan bahkan di waktu
sempit sekalipun, mereka menyakini bahwa menaruh sesaji tersebut supaya
meletusnya gunung itu tidak merusak ladang/ panen mereka,,,
02/02/14
Jika kau ingin menjadi temanku
Siramlah pohon emosiku
Pupuklah dengan senyum setiap hari
Hingga tumbuh lembaran daun yang selalu mewangi
Jika kau ingin menjadi temanku
Berjalanlah selalu disampingku
Jangan pernah gunakan topeng diwajahmu
Aku hanya ingin yang nyata darimu
Jika kau ingin menjadi temanku
Kau harus rela berbagi pundakmu
Hingga bila ku menangis ada tempat bersandar untukku
Kau harus rela berbagi bahumu
Hingga bila beban menghimpitku kau rela menanggungnya bersamaku
Kau harus rela berbagi tanganmu
Hingga bila ku jatuh kau sanggup meraihku
Jika kau ingin menjadi temanku
Kau harus bisa terima sifat burukku
Kau harus berjanji tak akan pernah pergi dariku
Setialah menjadi seorang yang selalu berlabel teman..
Siramlah pohon emosiku
Pupuklah dengan senyum setiap hari
Hingga tumbuh lembaran daun yang selalu mewangi
Jika kau ingin menjadi temanku
Berjalanlah selalu disampingku
Jangan pernah gunakan topeng diwajahmu
Aku hanya ingin yang nyata darimu
Jika kau ingin menjadi temanku
Kau harus rela berbagi pundakmu
Hingga bila ku menangis ada tempat bersandar untukku
Kau harus rela berbagi bahumu
Hingga bila beban menghimpitku kau rela menanggungnya bersamaku
Kau harus rela berbagi tanganmu
Hingga bila ku jatuh kau sanggup meraihku
Jika kau ingin menjadi temanku
Kau harus bisa terima sifat burukku
Kau harus berjanji tak akan pernah pergi dariku
Setialah menjadi seorang yang selalu berlabel teman..
Langganan:
Postingan (Atom)